Rupiah Anjlok, Saham Bank Juga Ikut Anjlok

Pada beberapa pekan ini, sejumlah saham terutama saham dari bank besar nasional mengalami pelemahan dibandingkan dengan perdagangan pada pekan sebelumnya. Beberapa bank yang masuk ke dalam yang dikategorikan tersebut mengalami pelemahan harga saham yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan saham lainnya secara keseluruhan.
Seperti di kutip data dari IDX, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sempat melemah hingga 350 poin atau 1,61 persen. Bahkan, saham BCA pun sempat melemah lagi hingga 3 persen. Adapun saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) pun sempat melemah sebesar 250 poin atau 3,50 persen, bahkan juga sempat sampai di angka 5,24 persen. Saham lainnya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang sempat melemah 120 poin atau 3,63 persen dan bahkan melemah 5,14 persen pada pukul 15.00. Sementara saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pun sempat mengalami pelemahan sebesar 150 poin atau 1,82 persen. Terakhir, saham BNI yang melemah sebesar 3,95 persen.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tutup dengan pelemahan hingga di bawah level 6.000. IHSG anjlok 170,65 poin atau 2,81 persen pada level 5.909,198. Padahal pada pertengahan Februari 2018 lalu, IHSG masih berada di kisaran 6.600.
Dampak yang cukup besar pada kondisi seperti ini disebabkan oleh keadaan melemahnya nilai tukar mata uang rupiah yang terus melorot hingga mendekati angka 14.000 sepanjang pekan ini. Semua saham bank besar turun, dan mengalami kerugian yang tidak sedikit.
Langkah terbaiknya untuk memperbaiki kondisi pelemahan tersebut ialah melakukan peningkatan kinerja dan mempertahankannya. Sebab, bank tidak bisa berbuat apa - apa terkait sentimen seperti ini. Selain itu, bank mengintervensi harga saham ke level tertentu juga sangat sulit dilaksanakan dan berakibat kerugian yang menjadi tambah besar.
Oleh sebab itu, dengan performance (kinerja) yang baik dan meningkat, akan ada saatnya di mana saham (perbankan khususnya) tersebut akan terdorong pada level harga yang lebih tinggi.